Pengertian Sosial Budaya : Makna Sistem dan Contohnya

Pengertian Sosial Budaya : Makna Sistem dan Contohnya
Pengertian sosial budaya : makna sistem dan contohnya – Masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah suatu masyarakat atau identitas yang lahir jauh sebelum kata Indonesia resmi atau muncul. Adanya proklamasi, sumpah pemuda merupakan moment untuk mempersatukan jajaran pulau yang ada di Indonesia menjadi suatu kesatuan bangsa dan Negara. Hal ini tentu membentuk suatu system tatanan masyarakat yang majemuk dan berbeda beda karena terdiri dari satu masyarakat yang berbeda suku dan bahasa. Dengan berbagai perbedaan inilah kita bisa melihat bagimana system sosial budaya yang ada di Indonesia.
Pengertian Sosial Budaya
Suatu system sosial budaya merupakan suatu totalitas nilai, tata sosial, tata laku manusia yang diwujudkan dalam pandangan hidup, falsafah Negara dalam berbagai sisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menjadi asa untuk melandasi pola perilaku dan tata struktur masyarakat yang ada.
Makna sistem Sosial Budaya
Membicarakan mengenai sosial budaya tentunya kita harus tahu mengenai makna sosial budaya tidak hanya sekedar pengertian secara definitif. Sebagai suatu totalitas, tatanan nilai dan tata laku manusia dalam masyarakat, tentunya kita bisa mengambil makna bahwa system ini akan berjalan karena adanya sebuah falsafah yang mendaari semua tingkah laku manusia Indonesia, dalam hal ini adalah falsafah pancasila yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu system sosial budaya tak akan lepas adanya asas yang membangun system ini. adapun asas sosial budaya meliputi : asas kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, asa kemerdekaan, asa persatuan dan kesatuan, asas kedaulatan rakyat, asa adil dan makmur.
Dalam suatu masyarakat tak akan lepas dari sebuah system sosial budaya. System ini memiliki suatu pola pikir yang menunjukan karakteristik yang khas dalam suatu negara atau bangsa. Di Indonesia ada suatu pola pikir system ini yang meliputi pola pikir bahwa Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa, Negara persatuan, demokrasi pancasila, keadilan sosial bagi semua rakyat Indonesia dan budi pekerti yang luhur.
Idealnya dalam tatanan sosial budaya Indonesia mampu mengedepankan cita cita moral rakyat yang luhur yang menghormati kemerdekaan tiap penduduk dalam memeluk agama serta kepercayaan serta menjamin keberlangsungan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga terbentuk suatu kebudayaan nasional yang luhur dan beradab.
Dalam suatu tatanan sosial budaya memiliki banyak fungsi yang penting dalam kehidupan. Pertama berfungsi di dalam keluarga sebagai upaya untuk mendidik generasi bangsa menjadi manusia seutuhnya, dalam masyarakat menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan yang yang berfungsi mengkader masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang harmonis dan dalam suatu tatanan berbangsa dan bernegara mampu menjadi penyelenggaraan pemerintah yang mementingkan masyarakat banyak.
Suatu tatanan sosial budaya tidak hanya berjalan apa adanya namun melalui suatu proses sosial budaya. Proses ini merupakan bentuk upaya untuk mengamalkan pancasila. Hakikat dari proses ini adalah pembangunan seluruh rakyat Indonesia dengan dasar pancasila.
Proses sosial budaya membutuhkan tatanan yang kokoh dengan landasan iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, bekerja keras, berdisiplin, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, kreatif dan cinta pada tanah air.
pengertian sosial budaya
Contoh Sosial Budaya
Contoh sosial budaya bisa kita lihat dari perilaku masyarakat Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai nilai yang luhur seperti gotong royong, perilaku jiwa kesatria, menjalankan musyawarah untuk mufakat dalam berbagai kesempatan dan menjalankan hidup dengan prinsip prasaja atau hidup sederhana. Berbagai contoh tersebut menunjukkan bagaimana seharusnya tatanan sosial budayamasyarakat Indonesia.
Beberapa contoh perwujudan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain :
  • Berlaku adil terhadap seluruh anggota keluarga,  berlaku adil berarti tanpa pilih kasih dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga.  Misalnya, perhatian kepada bayi tentu saja lebih besar daripada anak yang udah usia sekolah.  Atau uang jajan untuk anak usia SMA lebih besar daripada usia sekolah SD.
  • Melaksanakan manfaat musyawarah keluarga terhadap apapun keputusan keluarga.  Misalnya, keputusan akan berlibur di mana, dan keputusan tentang tugas masing-masing di rumah.  Dalam musyawarah, setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan untuk memberikan saran, kritik, dan usulan demi kebaikan bersama.
  • Mengerjakan tugas di rumah sesuai dengan perannya masing-masing di keluarga, sebagai kepala keluarga, sebagai pengatur, sebagai anak, dan lain-lain.  Tugas-tugas tersebut tentunya yang sudah disepakati bersama.
  • Saling menghormati , terutama dengan anggota keluarga yang lebih tua atau lebih dewasa dari segi usia.
  • Saling menyayangi, terutama terhadap anggota keluarga yang lebih muda usianya.
  • Menempatkan ayah sebagai kepala keluarga, dan memperlakukannya sebagaimana mestinya.  Seperti menghormati, menghargai setiap saran dan nasihatnya.
  • Saling menghargai apabila di antara anggota keluarga terjadi perbedaan pendapat (Baca juga: Makna Sila Pancasila)
  • Mendahulukan kepentingan keluarga daripada kepentingan pribadi dan menghormatinya.  Misalnya, apabila di keluarga terdapat jadwal berkumpul yang telah disepakati, maka setiap anggota keluarga wajib hadir.
Contoh pembiasaan demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain :
  • Pemilihan organisasi sekolah (biasanya seperti Osis dan kelas (ketua kelas, sekretaris, bendahara) dengan cara musyawarah.
  • Pembagian tugas piket di kelas atau organisasi / ekstrakurikuler dengan merata dan adil.  Setiap orang mempunyai tugas yang sama.
  • Hubungan yang lancar antara orang tua / wali siswa, siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
  • Pelaksana upacara bendera secara bergantian tiap kelas.
  • Ikut serta dan berpartisipasi dengan acara sekolah, minimal dengan cara menghadiri acara tersebut.
  • Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, seperti Osis / pramuka / PMR, Rohis, dan lain-lain.
  • Ikut serta dalam kegiatan pemilihan di sekolah, seperti kegiatan pemilihan ketua kelas dan pengurusnya, pemilihan ketua Osis, dan kegiatan-kegiatan lain (Baca juga: Tujuan Organisasi sekolah)
  • Saling menghargai dan menghormati sesama warga sekolah.  Semua warga sekolah dihormati dan dihargai apapun ekdudukan dan pekerjaan, dan latar belakangnya.
  • Memenuhi kewajiban sekolah, seperti mengerjakan tugas, datang ke sekolah tepat waktu, dan membayar SPP.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH TARIAN LIKURAI Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah”Penulisan Artikel Ilmiah ’’

Tugas, Fungsi, dan Wewenang Presiden dan Wakil Presiden

MAKALAH NASIONALISME