MAKALAH Demokrasi Dalam Bidang Sosial Budaya
MAKALAH
Demokrasi
Dalam Bidang Sosial Budaya
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Apakah
demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Pertanyaan ini selalu
menghinggapi bangsa Indonesia ketika kita bicara istilah demokrasi. Ada
pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi sebagai produk
luar negeri. Negara Indonesia sendiri tidak memiliki kejelasan yang tepat
tentang demokrasi itu sendiri. Jika melihat bentuk demokrasi dalam struktur
pemerintahan Indonesia dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan
hampir dapat dipastikan di level ini demokrasi hanya sampai pada proses
pembuatan kebijakan, sementara jika mencari demokrasi yang berupa ciri khas
yang dapat mewakili bahwa Negara indonesia mempunyai diri demokrasi tersendiri
itu dapat dilihat di level desa.
Bagaimana
seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desa-desa sistem yang demokrasi
masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki.” Dasarnya
adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa bahwa ia
harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup
dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku di
desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi
tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan
gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan demokarsi, sosial, dan buadaya?
2. Apa yang dimaksud dengan demokrasi sosial ?
3. Apa
yang dimaksud dengan budaya demokrasi ?
4. Apa
itu prinsip budaya demokrasi ?
5. Apa
itu makna sosial buadaya?
6. Bagaimana
contoh demokrasi sosial budaya ?
7. Bagaimana
contoh demokrasi ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui apa itu demokarsi, sosial, dan buadaya.
2. Untuk mengetahui apa itu demokrasi sosial .
3. Untuk
mengetahui apa itu budaya demokrasi .
4. Untuk
mengetahui apa itu prinsip budaya demokrasi .
5. Untuk
mengetahui apa itu makna sosial buadaya.
6. Untuk
mengetahui contoh demokrasi sosial
budaya .
7. Untuk
mengetahui contoh demokrasi .
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Demokrasi,
Sosial, dan Budaya
1.
Pengertian
Demokrasi
Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena
kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh
awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun,
arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern
telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi”
di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos
yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang
berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi
wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
politik suatu negara.
Demokrasi memiliki banyak pengertian yang luas, yang
memiliki arti berbeda-beda yang di kemukakan oleh para ahli yang memberikan
pengertian demokrasi yang di lihat dari berbagai macam sumber ilmu pengetahuan
yang kemudian akan dirangkum menjadi arti luas mengenai demokrasi. Berikut
adalah pengertian dari demokrasi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah :
1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, Demokrasi memiliki 2 arti, yaitu :
·
Demokrasi merupakan suatu
bentuk atau sistem pemerintahan dimana seluruh rakyatnya ikut serta dalam
memerintah, yaitu melalui perantara wakil-wakil terpilih mereka.
·
Demokrasi merupakan suatu
gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban,
serta perlakuan yang sama bagi semua warga negaranya.
2.
Menurut
Abraham Lincoln
Dalam pidato Gettyburgnya, Presiden
Amerika Serikat yang ke-16 Abraham Lincoln menyatakan bahwa demokrasi
merupakan suatu sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa
rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu pemerintahan, dimana
masing-masing dari mereka memiliki hak dalam memperoleh kesempatan serta hak
dalam bersuara yang sama dalam upaya mengatur kebijakan pemerintahan. Dalam
sitem ini, keputusan diambil berdasarkan hasil suara terbanyak.
3.
Menurut H. Harris Soche
(Yogyakarta : Hanindita, 1985)
Demokrasi merupakan suatu bentuk
pemerintahan rakyat. Artinya rakyat atau orang banyak merupakan pemegang
kekuasaan dalam pemerintahan. Mereka memiliki hak untuk mengatur,
mempertahankan, serta melindungi diri mereka dari adanya paksaan dari
wakil-wakil mereka, yaitu orang-orang atau badan yang diserahi wewenang untuk
memerintah.
4.
Menurut
Hannry B. Mayo
Dalam demokrasi suatu kebijaksanaan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang secara efektif
diawasi oleh rakyat melalui berbagai macam pemilihan yang dilakukan berdasarkan
pada prinsip kesamaan politik serta diselenggarakan dalam suasana dimana
kebebasan politik terjadi.
5.
Menurut Charles Costello
Dalam kontek kontemporer, demokrasi merupakan
suatu sistem sosial serta politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan
pemerintah yang dibatasi oleh hukum serta kebiasaan dalam melindungi hak-hak
individu warga negara.
Dalam demokrasi, terdapat pengakuan terhadap
kehendak rakyat yang dijadikan sebagai landasan dalam legitimasi serta
kewenangan pemerintahan (kedaulatan rakyat). Kehendak tersebut nantinya akan
dituangkan dalam suatu iklim politik terbuka, yaitu dengan melaksanakan
pemilihan umum yang diadakan secara bebas dan berkala. Tiap-tiap warga negara
memiliki hak untuk memilih pihak-pihak yang akan memerintah serta juga dapat
menurunkan pemerintahan yang sedang berjalan kapanpun mereka mau.
2.
Pengertian Sosial
Ø
Pengertian Secara Umum
Sosial mengandung pengertian suatu kumpulan dari
individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan
bersama.
Kita harus mengakui bahwa manusia merupakan mahluk sosial
karena manusia tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lain
bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain
untuk membantu kita. Berikut ini adalah pengertian dan definisi sosial menurut
beberapa ahli:
1. LEWIS
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya
Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya
2. KEITH JACOBS
Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas
Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas
3. RUTH AYLETT
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun tetap inheren dan terintegrasi
4. PAUL ERNEST
Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama
Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai kegiatan bersama
5. PHILIP WEXLER
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia
Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia
6. ENDA M. C
Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan
Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan
3.
Pengertian Budaya
Budaya adalah kata yang diambil dari bahasa sansekerta,
yaitu “buddayah”. Kata budaya ini mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang ada
kaitannya atau berhubungan dengan akal budi manusia.
Sedangkan menurut harfiah nya, budaya ini adalah merupakan
cara hidup yang dipakai oleh sekelompok penduduk/masyarakat yang telah
diturunkan secara turun menurun dari generasi sebelumnya kepada generasi
berikutnya.
Adapun beberapa ahli yang menyatakan pandapatnya mengenai
budaya diantarannya adalah :
1.
Ki Hajar Dewantara
Budaya adalah hasil dari perjuangan masyarakat yang hidup
terhadap alam dan zaman. Adanya perjuangan tersebut untuk membuktikan bahwa
kejayaan dan kemakmuran hidup penduduk/masyarakat dalam menghadapi
kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan untuk dapat menggapai keselamatan,
dan menggapai kebahagiaan dalam hidupnya.
2.
Edward T Hall
Budaya adalah komunikasi/hubungan dan hubungan/komunikasi
itu adalah budaya. Ketika kita hendak berbicara tentang hubungan, maka ketika
itu kita tidak dapat menghindari dari pembicaraan tentang budaya.
Budaya dan hubungan/komunikasi itu memiliki suatu hubungan
yang begitu erat. Intinya dari budaya adalah hubungan/komunikasi, akan tetapi
pada kenyataannya budaya yang terbentuk juga dapat mempengaruhi bagaimana cara
berhubungan/berkomunikasi salah satu anggota budaya dengan anggota budaya
lainnya yang bersangkutan
3.
Parsudi Suparian
Budaya adalah suatu pengetahuan manusia yang keseluruhannya
digunakan untuk memahami dan mengerti keadaan/lingkungan dengan
pengalaman-pengalaman yang terjadi kepadanya.
4.
Geert Hofstede
Budaya adalah berbentuk pemprograman bersama, berdasarkan
pemikiran yang membedakan seluruh anggota-anggota suatu organisasi dengan
organisasi lainnya.
Seorang ahli pengertian dalam bidang budaya yang bernama
Geert Hofstede telah menjelaskan apabila nilai-nilai merupakan suatu inti dari
budaya, sedangkan simbol-simbol ialah manisfestasi budaya yang paling
jangkat/dangkal.
Sementara ritual-ritual dan pahwalan berada tepat diantara
lapisan luar yang mencakup dalam praktek yang telah dilakukan. Sebenernya
unsur-unsur budaya ini telah dilihat oleh pengamat dari luar, akan tetapi makna
dari budaya sendiri tersembunyi serta makna asli dari budaya sendiri terdapat
dalam penafsiran oleh orang dalam.
5.
Jensen dan Trenholm
Budaya diartikan sebagai perangkat norma, nilai-nilai
budaya, kepercayaan, aturan, adat dan istiadat yang apabila dilihat secara
sosial mengartikan suatu kelompok orang yang mengikat mereka semua dan
memberikan/mengasihi mereka berupa kesadaran bersama.
Menurut pandangan Jensen dan Trenholm bahwa pemahaman
budaya-budaya ini membawa kita semua untuk dapat memersepsikan dunia agar
bagaimana caranya kita dapat berfikir mengenai diri kita sendiri dan hubungan
baik kita dengan hubungan orang lain.
Selain dari itu, budaya juga membawa/menuntun kita
bagaimana caranya menetapkan dan menggapai tujuan, dan bagaimana juga caranya
mempertukarkan pesan.
B.
Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering
disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal
dari gerakan sosialisme. Demokrasi Sosial adalah ideologi politik yang secara
resmi bertujuan untuk membentuk sosialisme demokratis melalui metode reformis
dan gradualis. Demokrasi Sosial juga didefinisikan sebagai rezim pemerintahan
yang memasukan skema negara kesejahteraan universal dan perundingan bersama
dalam kerangka kerja ekonomi kapitalis. Demokrasi Sosial dalam istilah ini
sering digunakan untuk merujuk pada model sosial dan kebijakan ekonomi penting
di negara barat dan Eropa Utara pada paruh akhir abad ke-20.
Setelah perpecahan antara sosialis reformis dan sosialis revolusioner
dalam Internasional Kedua, demokrasi sosial menganjurkan pada transisi damai
dan evolusioner dalam ekonomi menuju sosialisme melalui reformasi sosial
terhadap kapitalisme secara progresif. Demokrasi Sosial menyatakan bahwa
satu-satunya bentuk konstitusional pemerintahan yang dapat diterima adalah
demokrasi representatif di bawah aturan hukum. Sosdem mempromosikan perluasan
pembuatan kebijakan demokratis di luar politik demokrasi untuk menyertakan
demokrasi ekonomi agar menjamin pekerja
dan pemangku kepentingan ekonomi lainnya akan hak-hak mereka dalam
co-determination (penentuan bersama). Sosdem mendukung sistem ekonomi campuran
yang melawan ekses dari kapitalisme seperti kesenjangan, kemiskinan, dan
tekanan dari berbagai kelompok, dan menolak sistem pasar bebas dan ekonomi
terencana secara total. Kebijakan umum Demokrasi Sosial termasuk pembelaan pada
hak-hak sosial universal untuk mencapai pengaksesan secara universal terhada
layanan publik seperti pendidikan, layanan kesehatan, kompensasi pekerja, dan
layanan lainnya, termasuk pelayanan anak dan layanan untuk lanjut usia. Sosdem
terkait dengan gerakan buruh serikat pekerja dan mendukung hak perundingan
bersama untuk pekerja. Sebagian besar partai demokrasi sosial berafiliasi
dengan Sosialis Internasional.
Demokrasi Sosial
muncul pada abad ke-19 di Jerman dari pengaruh sosialisme reformis Ferdinand
Lassalle dan sosialisme revolusioner internasionalis yang dikembangkan oleh
Karl Marx dan Friedrich Engels. Kalangan Marxis dan Lassallianis bersaing dalam
pengaruh politik dalam gerakan buruh sampai 1868-1869 ketika Marxis menjadi
dasar resmi dari Partai Pekerja Demokrasi Sosial Jerman. Pada Kongres Hague
tahun 1872, Marx memodifikasi pendiriannya pada revolusi dengan menyatakan
bahwa terdapat negara-negara dengan institusi demokratis di mana
langkah-langkah reformis dapat dikembangkan, mengatakan bahwa "pekerja
mungkin mecapai tujuannya dengan jalan damai, tetapi tidak semua negara."
Marx menekankan dukungannya pada Paris Commune akan demokrasi representatifnya
yang didasarkan pada hak pilih universal.
Fabianis dan Marxis dipengaruhi oleh Eduard Bernstein yang
menganjurkan pendekatan evolusioner untuk kemajuan sosialisme. Bernstein
menentang asumsi Marxisme yang klasik dan ortodoks akan kebutuhan revolusi
sosialis dan konflik kelas, mengklaim bahwa sosialisme dapat dicapai dengan
demokrasi representatif dan kerja sama antara orang-orang tanpa memperhatikan
kelas. Demokrasi Sosial pada awal abad ke-20 mulai bertansisi dari asosiasi
dengan Marxisme melalui sosialisme liberal, khususnya melalui pengaruh tokoh
seperti Carlo Rosselli yang berusaha untuk memisahkan sosialisme dari
peninggalan Marxisme. Setelah periode Perang Dunia Kedua, sebagian besar
demokrasi sosial di Eropa meninggalkan hubungan ideologinya dengan Marxisme dan
mengganti penekanannya ke reformasi kebijakan sosial dalam transisi dari
kapitalisme ke sosialisme. Jalan Ketiga merupakan faksi utama dalam kelompok
demokrasi sosial yang berkembang pada 1990-an, yang diidentifikasi oleh
demokrasi sosial lain sebagai gerakan neoliberal.
C.
Budaya Demokrasi
Budaya Demokrasi adalah pola pikir, dan
sikap warga masyarakat beradsarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan
persaudaran antar manusia dengan kerjasama, saling percaya, toleransi, dan
kompromi. Pengertian budaya demokrasi secara etimologi adalah sikap dan
kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi. seperti menghargai,
kebersamaan, kebabasan, dan peraturan. Budaya demokrasi merupakan bentuk
penerapan atau aplikasi nilai-nilai dalam prinsip demokrasi.
Budaya demokrasi terdiri dari dua
kata, budaya dan demokrasi. Budaya adalah hasil kemampuan akal manusia dalam
lingkungan kehidupannya. Sedangkan pengertian demokrasi adalah keadaan negarn
dengan sistem pemerintahan berada di tangan rakyat dan kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat.
D.
Prinsip-prinsip
Budaya Demokrasi
Budaya demokrasi dalam hal ini
prinsip budaya demokrasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip demokrasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga menjadi budaya demokrasi.
Ø Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi Secara Umum
1.
Adanya jaminan hak asasi
manusia, merupakan hak dasar yang melekat dari sejak lahir merupakan anugerah
Tuhan Yang Maha Esa untuk tidak boleh dirampas oleh siapapun termasuk bagi
negaranya.
- Persamaan kedudukan di depan hukum,
agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan bagi siapapun yang
melanggar hukum wajib menerima sanksi sesuai dengan hukum yang
berlaku.
- Adanya pengakuan hak politik, seperti
berkumpul, beroposisi, berserikat dan mengeluarkan pendapat.
- Pengawasan atau kontrol terhadap
pemerintah, dengan demokrasi itu sendiri
- Pemerintah berdasar konstitusi, agar
tidak adanya penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah
terhadap rakyatnya.
- Terdapat saran atau kritip rakyat
mengenai kinerja pemerintah dengan media massa atau wakil rakyat sebagai
tempat penyalur aspirasi rakyat.
- Pemilihan umum bebas, jujur dan
adil
- Adanya kedaulatan rakyat.
Ø Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi Menurut Miriam
Budiardjo
adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan
konstitusional, artinya konstitusi tidak hanya menjamin hak-hak individu, namun
juga menentukan cara dalam memperoleh perlindungan atas hak-hak yang
dimilikinya.
2. Badan
kehakiman bebas dan tidak memihak
3. Pemilihan
umum yang bebas
4. Kebebasan
umum untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan
untuk berserikat atau berorganisasi dan beroposisi
6. Pendidikan
kewarganegaraan
E.
Makna
Sosial Budaya
Membicarakan mengenai sosial budaya tentunya kita
harus tahu mengenai makna sosial budaya tidak hanya sekedar pengertian secara
definitif. Sebagai suatu totalitas, tatanan nilai dan tata laku manusia dalam
masyarakat, tentunya kita bisa mengambil makna bahwa system ini akan berjalan
karena adanya sebuah falsafah yang mendasari semua tingkah laku manusia
Indonesia, dalam hal ini adalah falsafah pancasila yang diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu system sosial budaya tak akan lepas adanya
asas yang membangun system ini. adapun asas sosial budaya meliputi :
Ø
asas kepercayaan terhadap tuhan yang
maha esa
Ø
asas kemerdekaan
Ø
asas persatuan dan kesatuan
Ø
asas kedaulatan rakyat
Ø
asa adil dan makmur.
Dalam suatu masyarakat tak akan lepas dari sebuah
system sosial budaya. System ini memiliki suatu pola pikir yang
menunjukan karakteristik yang khas dalam suatu negara atau bangsa. Di Indonesia
ada suatu pola pikir system ini yang meliputi pola pikir bahwa Negara
berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa, Negara persatuan, demokrasi
pancasila, keadilan sosial bagi semua rakyat Indonesia dan budi pekerti yang
luhur.
Idealnya dalam tatanan sosial budaya Indonesia mampu
mengedepankan cita cita moral rakyat yang luhur yang menghormati kemerdekaan
tiap penduduk dalam memeluk agama serta kepercayaan serta menjamin
keberlangsungan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga terbentuk
suatu kebudayaan nasional yang luhur dan beradab.
Dalam suatu tatanan sosial budaya memiliki banyak
fungsi yang penting dalam kehidupan. Pertama berfungsi di dalam keluarga
sebagai upaya untuk mendidik generasi bangsa menjadi manusia seutuhnya, dalam
masyarakat menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan yang yang berfungsi mengkader
masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang harmonis dan dalam suatu tatanan
berbangsa dan bernegara mampu menjadi penyelenggaraan pemerintah yang
mementingkan masyarakat banyak.
Suatu tatanan sosial budaya tidak hanya berjalan apa
adanya namun melalui suatu proses sosial budaya. Proses ini merupakan bentuk
upaya untuk mengamalkan pancasila. Hakikat dari proses ini adalah pembangunan
seluruh rakyat Indonesia dengan dasar pancasila.
Proses sosial budaya membutuhkan tatanan yang kokoh
dengan landasan iman dan taqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti
luhur, bekerja keras, berdisiplin, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, kreatif
dan cinta pada tanah air.
F.
Contoh
Demokrasi Sosial Budaya
sosial
budaya bisa kita lihat dari perilaku masyarakat Indonesia yang masih menjunjung
tinggi nilai nilai yang luhur seperti:
Ø gotong
royong
Ø perilaku
jiwa kesatria
Ø menjalankan
musyawarah untuk mufakat dalam berbagai kesempatan dan menjalankan hidup dengan
prinsip prasaja atau hidup sederhana
Ø Ikut
dalam pemilihan umum
Ø Ikut
emilihan kepalaa daerah
Ø Ikut
dalam pembagian kekuasaan
Ø Kebebasan
pers
Ø Kesejahteraan
umum
Ø Menghargai
perbedaan suku, agama, ras dan golongan
Ø Mengedepankan
musyawarah mufakat dalam penyelesaian berbagai masalah
Ø Melakukan
musyawarah desa
Berbagai contoh tersebut menunjukkan
bagaimana seharusnya tatanan sosial budaya masyarakat Indonesia.
G.
Contoh
Demokrasi
Adapun
bebrapa contoh demokrasi yang diterapkan atau diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
masyarakat diantaranya :
1. Contoh
perwujudan demokrasi dalam lingkungan keluarga antara lain :
·
Berlaku adil terhadap
seluruh anggota keluarga, berlaku adil
berarti tanpa pilih kasih dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
keluarga. Misalnya, perhatian kepada
bayi tentu saja lebih besar daripada anak yang udah usia sekolah. Atau uang jajan untuk anak usia SMA lebih
besar daripada usia sekolah SD.
·
Melaksanakan manfaat
musyawarah keluarga terhadap apapun keputusan keluarga. Misalnya, keputusan akan berlibur di mana,
dan keputusan tentang tugas masing-masing di rumah. Dalam musyawarah, setiap anggota keluarga
mempunyai kesempatan untuk memberikan saran, kritik, dan usulan demi kebaikan
bersama.
·
Mengerjakan tugas di
rumah sesuai dengan perannya masing-masing di keluarga, sebagai kepala
keluarga, sebagai pengatur, sebagai anak, dan lain-lain. Tugas-tugas tersebut tentunya yang sudah
disepakati bersama.
·
Saling menghormati ,
terutama dengan anggota keluarga yang lebih tua atau lebih dewasa dari segi
usia.
·
Saling menyayangi, terutama
terhadap anggota keluarga yang lebih muda usianya.
·
Menempatkan ayah sebagai
kepala keluarga, dan memperlakukannya sebagaimana mestinya. Seperti menghormati, menghargai setiap saran
dan nasihatnya.
·
Saling menghargai apabila
di antara anggota keluarga terjadi perbedaan pendapat (Baca juga: Makna Sila
Pancasila)
·
Mendahulukan kepentingan
keluarga daripada kepentingan pribadi dan menghormatinya. Misalnya, apabila di keluarga terdapat jadwal
berkumpul yang telah disepakati, maka setiap anggota keluarga wajib hadir.
2. Contoh
perwujudan demokrasi dilingkungan sekolah antara lain :
·
Pemilihan organisasi
sekolah (biasanya seperti Osis dan kelas (ketua kelas, sekretaris, bendahara)
dengan cara musyawarah.
·
Pembagian tugas piket di
kelas atau organisasi / ekstrakurikuler dengan merata dan adil. Setiap orang mempunyai tugas yang sama.
·
Hubungan yang lancar
antara orang tua / wali siswa, siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
·
Pelaksana upacara bendera
secara bergantian tiap kelas.
·
Ikut serta dan
berpartisipasi dengan acara sekolah, minimal dengan cara menghadiri acara
tersebut.
·
Ikut serta dalam kegiatan
organisasi sekolah, seperti Osis / pramuka / PMR, Rohis, dan lain-lain.
·
Ikut serta dalam kegiatan
pemilihan di sekolah, seperti kegiatan pemilihan ketua kelas dan pengurusnya,
pemilihan ketua Osis, dan kegiatan-kegiatan lain (Baca juga: Tujuan Organisasi
sekolah)
·
Saling menghargai dan
menghormati sesama warga sekolah. Semua
warga sekolah dihormati dan dihargai apapun ekdudukan dan pekerjaan, dan latar
belakangnya.
·
Memenuhi kewajiban
sekolah, seperti mengerjakan tugas, datang ke sekolah tepat waktu, dan membayar
SPP.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos
yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang
berarti pemerintahan, sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi
menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi
wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
politik suatu negara.
alam suatu system sosial budaya tak akan lepas adanya asas
yang membangun system ini. adapun asas sosial budaya meliputi : asas
kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa, asas kemerdekaan, dan asas persatuan
dan kesatuan.
sosial budaya bisa kita lihat dari perilaku masyarakat
Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai nilai yang luhur seperti: gotong
royong, perilaku jiwa kesatria dan menjalankan musyawarah untuk mufakat dalam
berbagai kesempatan dan menjalankan hidup dengan prinsip prasaja atau hidup
sederhana.
B. Saran
Penulis
menyarankan supaya kita semua baik penulis maupun pembaca mau untuk menjaga
budaya kita dan janganlah
menghilangkannya Karena itu merupakan hal yang sangat berharga sekali.Penulis
juga menyarankan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan masalah budaya
khususnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini
DAFTAR PUSTAKA
Sundawa
Dadang, dkk. (2008).Pendidikan Kewarganegaraan SMPKls.VIII
,Semarang:Aneka Ilmu.
Soelaeman,
Munandar. 2005 Ilmu Budaya Dasar. Refika Aditama. Bandung
Comments
Post a Comment